Boy and Paul |
Gideon, Yoel dan visto
Ketika disemarang, dia satu kos dengan mahasiswa –
mahasiswa lainnya dan sejak saat itu dia mulai belajar melalui proses karna
lingkungan atau komunitas nya adalah begitu keras dan begitu ketat sehingga
disitu dia banyak belajar mengendalikan diri dan Kenal Tuhan. Walaupun teman –
temannya yang ada disekitarnya kadang – kadang membuatnya kesal dan membuat dia
kadang bertanya sama Tuhan dan berdoa agar diberi kesabaran., Tuhan.. kenapa
mereka ini, selalu buat saya marah, kenapa mereka ini tidak senang dengan saya,
dan seperti orang Dunia tetapi diapun semakin kuat berdoa dan bersekutu dengan
Tuhan agar diberi kekuatan dan teman – temannya diubahkan. Namun karna
keberadaannya dalam satu kos, sebagian besar teman – temannya yang akhirnya
berubah dan sungguh – sungguh dan
pelayanan multiplikasi.
Satu tahun berjalan melewati peoses pembentukan,
lalu mahasiswa baru datang dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya adalah
Yoel, visto dan paul. Yoel dari Kalimantan barat, seorang pemuda keren dan
tampan tapi keras kepala. Visto dari mojokerto – jawa timur, seorang pemuda
deso yang wajah pas - pasan dan pemalu tetapi menghanyutkan. Mereka berdua
adalah yang akan menjadi anak rohani Gideon yang membimbing mereka dalam rohani
dan pelayanan walaupun banyak cerita diantara mereka melalui proses didalam
kuliah, pergaulan, dan pelayanan. Dan paul adalah seorang pemuda batak yang
pendek badannya namun pemberani. pernah bekerja cari uang sebagai tukang parkir
sebelum masuk kuliah dan disemarang dia bergabung dengan komunitas multiplikasi
dan bertemu dengan yoel dan visto. Dia dibimbing oleh boy yang adalah teman
Gideon yang sudah berubah, dia berwatak keras (logatnya) karna dia orang batak.
melalui mereka pelayanan Multiplikasi terjadi. Sehingga ketika mereka dalam
pembinaan sebagai anak - anak rohani, mereka merasakan sesuatu yang berbeda
dalam hidup mereka, ketika mereka dibimbing dan tidak taat atau suka melanggar
aturan yaitu tidak boleh pacaran, pulang kos paling lambat jam 23.00 sudah
dikunci, doa pagi bersama jam 05.00 namun mereka melanggar itu. Dan akhirnya
dampak terhadap nilai mereka menyedihkan dan mengecewakan. Namun pada akhirnya
mereka sadar ketika orang tua rohani mereka selalu mendoakan, memberi
perhatian, ketika sakit, ketika tidak punya uang dan ketika membuat kesalahan
yang sangat fatal mereka dimarahi habis – habisan. Tetapi pada akhirnya mereka
melalui proses itu dan hidup mereka berubah menurut Firman Tuhan . Mereka tidak sama lagi
seperti orang tidak mengenal Yesus tetapi mereka hidup sebagai anak – anak
terang yang bernampak bukan sebagai senjata kelaliman/kejahatan tetapi senjata
kebenaran “Gun Of truth”
Gun of truth adalah nama persatuan, dibuat dan diatas namakan oleh mereka dalam perjalanan Keluarga rohani selama disemarang dan bahkan sampai menjadi proffesional yang melayani.
Salam by "Gun of truth"
Gideon Waruwu